Melanjutkan tulisan saya sebelumnya tentang Proteksi komputer dengan Panda Cloud Antivirus 2 Free, kali ini saya ingin berbagi pengalaman tentang kelebihan dan kekurangan menggunakan Cloud Antivirus. Meskipun ini lebih bersifat pengalaman pribadi, tetapi mungkin bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan kita.
Cloud Antivirus merupakan teknologi yang tergolong baru, mungkin karena teknologi Cloud Computing juga berkembang baru beberapa tahun terakhir. Dengan meng-install Cloud antivirus, kita sebenarnya menginstall program ‘client’ yang senantiasa terkoneksi ke server (cloud) termasuk dengan fungsi-fungsi yang disertakan. Dengan filosofi tersebut, Cloud antivirus merupakan aplikasi yang ringan dan menggunakan resources yang kecil.
Tetapi benarkah demikian, terutama untuk kondisi yang (infrastruktur) mayoritas yang ada di Indonesia?. Berikut sedikit penjelasan kelebihan dan kekurangan berdasarkan beberapa informasi tentang Cloud Antivirus dan uji coba menggunakan Panda Cloud Antivirus Free selama sekitar 2 minggu.
Beberapa Kelebihan menggunakan Cloud Antivirus:
- Kita tidak perlu memikirkan update antivirus, karena database utama ada di server (cloud), dan update setiap saat dari client (antivirus yang kita install)
- Database antivirus senantiasa update
- Proteksi komputer permanent dan real time, termasuk meski komputer tidak terkoneksi internet
- Aplikasi lebih ringan dibanding antivirus biasa (offline), termasuk penggunaan resources komputer (CPU dan RAM)
- Bisa menggantikan antivirus offline
- Tersedia versi gratis dari beberapa vendor
Beberapa Kekurangan Cloud Antivirus:
- Memerlukan koneksi internet setiap saat untuk bisa optimal
- Ketika offline, database tidak bisa update (termasuk mungkin secara manual), sehingga jika terjadi lama, tidak efektif lagi
- Fitur-fiturnya biasanya sederhana, tidak (belum) selengkap antivirus biasa (offline)
- Identifikasi aplikasi yang belum dikenal bisa menyebabkan membuka aplikasi agak lama, karena harus dicek secara online terlebih dahulu.
Dari beberapa point diatas, yang ingin saya garisbawahi adalah poin kekurangan terakhir. Karena saya sering menjalankan program aplikasi yang baru (termasuk membuat program/aplikasi), maka kekurangan ini sangat terasa. Ketika saya membuka program EXE baru, maka tampilnya akan terasa lama. Karena untuk memeriksa apakah file ini aman atau tidak, Cloud Antivirus akan mengirim informasi ke server (cloud) dan memberikan informasi balik apakah berbahaya atau tidak. Dengan koneksi internet di (dari) Indonesia, proses ini terasa masih sangat lambat. Apalagi jika kita sering mencoba aplikasi baru.
Bagi pengguna biasa yang jarang mencoba aplikasi baru (bukan pengembang software atau aplikasi), mungkin tidak akan merasakan kekurangan tersebut, sehingga Cloud antivirus mungkin bisa menjadi pilihan yang tepat, terutama yang bisa senantiasa terkoneksi internet. Tetapi bagi pengembang aplikasi, selama belum ada opsi untuk mengatur hal itu, cloud antivirus mungkin bukan pilihan yang tepat.
Hasil analisa diatas mungkin bersifat obyektif dan pengalaman pribadi selama mencoba Panda Cloud Antivirus Free. Sehingga hanya bersifat informasi untuk berbagi pengalaman saja. Jika ada masukan, informasi dan pengalaman lain, silahkan di ‘share’ melalui komentar. Bagi yang ingin mencoba, tersedia versi gratis cloudn Antivirus, semisal Panda Cloud Antivirus dan juga Kingsoft Free Cloud antivirus dan sepertinya Avira juga mengikuti.
bagi saya ribet juga ternyata.
trims mas Ebta,nice info…aq malah baru tau antivirus yg satu ini,hehe…
koneksi internet jadi lebih lambat.. ada delay …apalagi jika buka tab yg banyak..langsung uninstall
mas Ebta, saya udah install Cloud Antivirus punya Avira, tapi Antivirus Avira yang biasa juga belum saya uninstall. Pertimbangan saya karena PC saya hanya terkoneksi internet pada malam hari. Apa cara ini efektif? Thanks sebelumnya.
Yang paling ribet bagi saya, ya koneksi internetnya, cz g setiap saat konek internet.
saya blm bisa merasakan manfaat positifnya, krn saat pertama kali dipakai, komputer mjd sangat lambat, begitu uninstall…jd cepet lg… mungkin ini diperlukan saat antivirus lainnya dah ga mampu lg kaleee…wallahu a’lam…
Update nya lama gag mas????
Untuk sementara mending pake yg offline aja . . .
Thanks mas atas ilmunya.
mendingan jangan coba-coba deh untuk hal-hal yang baru, ntar malah bikin pusing.
Masalah utamanya memang dikecepatan koneksi internet Indo yg rata2 masih bersaing dgn keong… Mngkin nunggu Internet Indo sdh secepat Korea suatu hari nanti..kapan ya ?
kalau koneksi di indonesia sudah semakin cepat, masalah kelambanan update mungkin bisa berkurang..:)
Satu lagi kekurangan cloud antivirus Panda adalah, file terdeteksi virus akan langsung dihapus, bukan disimpan dulu di vault layaknya antivirus gratis lainnya.
Tentu ini merugikan bila ada file dokumen penting terinfeksi, langsung deleted 🙁
Yang terakhir, selama provider internet di Indonesia masih miskin bandwidth, antivirus ini masih sulit berkembang, apalagi saya juga developer yang mana executable program yang dibuat senantiasa berubah…
Masih setia pake Antivirus klasik 😀
mendingan jangan coba-coba deh untuk hal-hal yang baru, ntar malah bikin pusing
Small Size itu yang bikin kereeeennn, tapi ribetnya minta ampunnnn. kita tunggu update.-nya yang lebih kereeenn
Info bagus mas…
Yang buka aplikasinya lama karena harus nge-cek online dulu itu mas yang sangat disayangkan.
Terima kasih mas, selama ini saya tidak terlalu paham apa itu cloud antivirus dan apa kelebihan/kekurangannya.
Baru di sini saya dapat pernjelasan yang luar biasa 😀
Akhir2 ini mulai menghangat Kingsoft Antivirus (Cloud). Tolong direview Mas. Juga saya punya pertanyaan apakah av cloud efektif pada saat kiya offline?
wah panda menurut saya juara,karena yg freenya aja bisa mengalahkan kaspersky yg pro,klo gak percaya di test aja gan,,monggo,,
aku kok baru denger yah sama clod antivirus 😀
baru denger nih antivirus,,lumayan lah buat koleksi klo memang kuat
semoga bermanfaat
lain kali bisa di coba tuh 🙂